Minggu, 11 September 2016

Mempertanyakan Argumen Ketua Umum AISI pada Kendaraan Listrik

Membaca berita di Liputan 6 membuat Riderismo tertarik dengan pernyataan Ketua Umum AISI (Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia) Gunadi Sindhuwinata. Beliau memberikan pernyataan kalau kendaraan listrik di Indonesia tidak berkembang karena segmentasi pasarnya yang kecil. Pertanyaannya, benarkah seperti itu? data apa yang digunakan untuk mendukung pernyataan itu? atau beliau takut daganganya tidak laku karena ada kendaraan listrik?

Demi menjawab pertanyaan itu, Riderismo kembali memanfaatkan otak yang pas-pasan dan kemampuan mesin pencari seperti artikel kendaraan listrik sebelumnya untuk membahas hal tersebut seringan mungkin. Tapi, dikarenakan data untuk kendaraan listrik di Indonesia belum dapat ditemukan, akhirnya Riderismo melakukan studi kasus kendaraan listrik yang terjadi secara global dan tren perkembangannya dari tahun ke tahun. Perlu dicatat, grafik ini didapatkan dari negara-negara dengan penguasaan 95% pasar kendaraan listrik dunia.

Dilihat dari grafik kendaraan listrik yang Riderismo dapatkan, tren pasar kendaraan listrik secara global terus meningkat dari tahun ke tahun. Dimana pada 2011 jumlah kendaraan listrik yang terjual dari negara - negara tersebut sebanyak 50,000 unit, dan terus meningkat hingga lebih dari 10 kali lipat pada 2015 sebesar 565,668 unit. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah setiap tahunnya dengan semakin tingginya tingkat kesadaran manusia akan manfaat kendaraan listrik.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? sayangnya Indonesia baru akan memulai pengujian akhir-akhir ini. Hal tersebut membuat masih kurangnya kesadaran dari masyarakat, ditambah lagi hampir tidak adanya sosialisai secara berkelanjutan mengenai kendaraan listrik. Mungkin itu yang membuat Bapak Gunadi Sindhuwinata berpikiran kalau pasar kendaraan listrik di Indonesia tidak berkembang.
Jadi yang perlu diingat adalah pasar kendaraan Indonesia bukannya tidak berkembang, tapi belum berkembang karena masih kurangnya kesadaran dan sosisalisai di masyarakat. Ditambah lagi, AISI tidak perlu takut jualannya tidak laku, karena walaupun jumlahnya akan terus bertambah pasar kendaraan listrik belum signifikan, paling tidak dalam beberapa tahun ke depan. Namun itu semua merupakan pendapat pribadi Riderismo, bagaimana dengan pendapat pemirsa? apakah kendaraan listrik akan berkembang di Indonesia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar