Kamis, 08 September 2016

Mengatasi Kendala Kendaraan Listrik di Indonesia

Menarik membaca permasalahan kendaraan listrik seperti yang diwartakan Okezone dan Detik. Menarik karena sebenarnya permasalahan tersebut mudah diatasi, dan menarik karena tidak ada yang membahas pemecahan masalahnya. Berdasarkan berita tersebut, setidaknya ada 3 permasalahan utama dalam mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Berbekal sedikit penelitian dari mesin pencari, beberapa studi kasus, dan kemampuan otak seadanya, Riderismo ingin membantu memberikan solusi dari permasalahan tersebut, yang diangkat seringan mungkin.

Pertama, infrastruktur berupa charging unit yang belum tersedia secara masal. Permasalahan infrastruktur bukan barang baru di negeri ini, jangankan untuk kendaraan listrik, untuk sekolah saja banyak infrastruktur yang belum memadai. Tapi permasalahan ini sebenarnya mudah diatasi dengan membuat sebuah charger universal yang ringan dan mudah dibawa. Jadi, ketika ditengah jalan kendaraan kehabisan daya, kita bisa menepi ke bangunan yang memiliki stop kontak untuk dicolok charger universal, kurang lebih seperti ponsel.

Kedua, harga yang masih terbilang mahal. Harga kendaraan listrik mahal karena produksinya masih terbatas, kalau ingin murah perbanyak produksi. Kasus ini dapat dilihat pada perusahaan mobil listrik Tesla, harga awal mereka ketika memproduksi mobil listrik berkisar Rp 1,5Milyar, namun dengan semakin berkembangnya permintaan dan peningkatan produksi, harga model terbaru mereka turun hingga kisaran Rp 400juta, dan tidak menutup kemungkinan akan turun lagi dimasa yang akan datang. Selain itu dukungan pemerintah juga dibutuhkan, seperti memberikan keringanan pajak yang diterapkan negara-negara EU.

Ketiga, umur pemakaian baterai yang "relatif" pendek, 1000 sampai 2000 kali charging (sekitar 3 tahun). Untuk permasalahan ini, sebenarnya telah ditemukan solusinya, dengan menggunakan baterai Nano Lithium yang memungkinkan untuk dapat bertahan 100,000 kali pengisian (kurang lebih 100 tahun), bandingkan dengan baterai saat ini yang hanya dapat melakukan maksimal 2000 kali, sampai kita punya cucu juga baru ganti baterai. Memang saat ini masih dalam tahap penelitian lebih lanjut dan kalaupun dirilis ke pasaran harganya masih akan sangat mahal, tapi siapa yang tahu? mungkin 3-5 tahun lagi akan tersedia solusi yang lebih terjangkau.
Itulah solusi yang Riderismo tawarkan untuk mengatasi permasalahan kendaraan listrik di Indoneisa, apakah ada pemirsa yang memiliki solusi lebih jitu?

Sumber gambar: 1, 2, 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar